200+ Faktor Ranking Google untuk SEO (Terbaru 2024)

Selamat datang di Optimax! Tempat di mana Anda bisa mempelajari 200+ faktor ranking Google terlengkap dan terbaru sesuai algoritma Google tahun ini. Selain faktor-faktor peringkat, kami juga menyajikan informasi lainnya yang masih berkaitan dengan Search Engine Optimization (SEO).

Semua informasi-informasi penting kami kumpulkan berdasarkan hasil riset mandiri dengan mengutip penjelasan resmi dari Google dan pakar SEO. Jika Anda baru saja membangun website bisnis/pribadi, atau ingin bekerja di bidang optimasi website dan mesin pencari, silahkan pelajari semua panduan dan artikel kami yang sudah tersedia.

Apa Itu Faktor Ranking atau Peringkat Google?

Anda mungkin sudah tahu kalau Google menggunakan lebih dari 200 faktor ranking di dalam algoritmanya. Yap, sebagian sudah pasti masih menjadi hal yang kontroversial, namun sebagian lagi memang sudah benar terbukti. 

Tapi, apakah kita benar-benar harus mengetahui 200 faktor ranking Google tersebut? Hmm… Kalau Anda ingin mendapatkan hasil dari strategi SEO yang lebih baik, sudah pasti harus ketahui dan pahami 200 faktor tersebut. Lagi pula, algoritma Google selalu berubah dan Anda perlu ketahui apa saja yang sekiranya akan menghasilkan dampak yang sangat baik untuk situs Anda. 

Faktor ranking Google adalah variabel dan elemen yang digunakan Google saat memilih situs atau halaman website yang perlu diberikan peringkat untuk pencarian tertentu. 

Dengan kata lain, faktor peringkat ini adalah hal-hal yang akan berdampak pada ranking situs Anda di Google terkait keyword tertentu dan seberapa tinggi ranking tersebut.

Seperti yang kita tahu, SEO adalah proses mengoptimasi website Anda untuk mendapatkan kemungkinan peringkat yang tinggi di hasil pencarian organik). Jika membicarakan tentang pencarian, kami menggunakan istilah “organik” untuk menyebut hasil pencarian tidak berbayar (bukan dari iklan). 

Tentu saja, hasil pencarian ini berbeda dengan hasil pencarian berbayar, yang biasanya dilakukan dalam strategi Search Engine Marketing (SEM). 

Ranking organik Google dinilai berdasarkan sebuah algoritma yang digunakan ke dalam karakteristik yang beragam dan metrik SEO. Seperti yang akan kita bahas di dalam artikel ini, ada lebih dari 200 faktor peringkat Google, dan bisa kami bilang sebarnya sangat kompleks untuk kita semua menganalisis ratusan faktor tersebut. 

Bahkan ada sebagian faktor yang sama sekali tidak dipublikasikan oleh Google dan itu menjadi kekhawatiran banyak pakar SEO. Akan tetapi, setidaknya ada 8 faktor ranking Google yang paling penting untuk dipahami oleh semua pemilik website.

8 Faktor Peringkat Google yang Paling Penting Diketahui

Seperti yang sudah kita bahas, akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menganalisis setiap faktor yang ada di daftar 200 faktor ranking Google. Untuk itu, banyak pakar SEO dunia dan marketer yang setuju bahwa setidaknya ada 8 faktor penting yang wajib dipahami oleh semua pemilik website. 

Kualitas Konten

Sebagai salah satu faktor SEO yang paling penting, Google sangat senang menampilkan hasil penelusuran konten yang berkualitas, informatif, dan relevan. 

Jika Anda membangun website untuk menjual produk, jasa, atau layanan tertentu, tidak ada salahnya membuat strategi konten marketing yang disesuaikan dengan minat dan masalah yang dimiliki audiens Anda. Karena konten yang berkualitas harus bisa menjadi solusi atau jawaban dari masalah yang dihadapi oleh pengguna. 

Selain itu, lakukan riset keyword yang nantinya akan digunakan di dalam konten. Keyword ini akan membantu visibilitas halaman konten Anda dan membantu Google memahami apa yang dibahas di dalam konten tersebut. Sehingga konten Anda berpeluang mendapatkan posisi teratas untuk pencarian keyword tersebut yang dilakukan oleh pengguna nantinya. 

Backlink

Backlink merupakan tautan atau link yang didapatkan dari situs website lain yang mengarah ke situs Anda. Tautan ini berfungsi sebagai “dukungan suara” yang sangat berpengaruh. Semakin berkualitas backlink yang situs Anda miliki, maka akan semakin besar peluang untuk mendapatkan ranking tinggi di hasil penelusuran. 

SEO Technical (Teknis)

Beberapa aspek Technical dari website Anda, seperti kecepatan, mobile-friendly, dan seberapa mudah untuk di-crawling Googlebot. Jadi, pastikan situs website Anda sangat bagus secara teknis sehingga mesin pencari seperti Google dapat dengan mudah memahami topik yang diangkat oleh situs Anda serta mengindeksnya. 

Optimasi Keyword

Ini merupakan proses dari menggunakan keyword yang relevan untuk konten di website Anda. Proses ini tentunya akan mempermudah mesin pencari untuk memahami apa yang website Anda bahas. 

User Experience (Pengalaman Pengguna)

Ini adalah penilaian seberapa mudah dan menyenangkan situs Anda bagi pengguna. Google senang menampilkan hasil pencarian dari situs-situs website yang memiliki UX yang baik kepada pengguna. 

Struktur Konten 

Faktor ranking Google ini merupakan data terstruktur yang bisa Anda tambahkan ke situs website Anda. Tujuannya adalah untuk membantu mesin pencari lebih memahami konten Anda. 

Sosial Sinyal

Faktor ini mencakup like, shares, dan interaksi sosial lainnya yang didapatkan oleh konten website Anda. Jadi, pastikan website Anda mudah dibagikan dan mendukung interaksi sosial dengan pengguna. 

Sinyal Brand

Sinyal brand dalam faktor ranking Google mencakup penilaian keseluruhan terkait brand Anda secara online. Pastikan brand atau bisnis Anda dikenal dan mendapatkan penilaian yang baik dari banyak pengguna internet. 

200 Faktor Ranking Google Terbaru Sesuai Pembaruan Algoritma

Baiklah, mari kita ketahui apa saja 200 faktor ranking Google untuk mendapatkan hasil terbaik dari strategi SEO Anda yang lakukan. Namun karena ini akan menjadi pengalaman belajar SEO yang memakan waktu cukup panjang, jangan lupa untuk bookmark halaman ini di browser Anda! 

Barangkali, tiba-tiba di tengah perjalanan membaca, Anda harus melakukan suatu hal yang sangat penting atau jika nantinya ingin mengulas kembali seluruh poin yang ada di dalam artikel ini. Anda bisa kembali kapan saja karena artikel ini akan terus ada untuk membantu pemilik website pemula meningkatkan performa website. 

Faktor Ranking: Domain

Kalau bicara soal SEO dan website, sudah pasti kita juga akan membahas tentang domain. Domain menjadi faktor yang sangat penting terkait pemeringkatan website. Untuk itu, Anda perlu memahami beberapa hal di bawah ini:

1. Usia Domain

Banyak pakar SEO yang percaya bahwa Google lebih menaruh”kepercayaan” kepada domain yang berumur lebih lama. Akan tetapi, John Mueller dari Google membantah pernyataan itu dengan berkata, “Usia domain tidak memiliki pengaruh apapun.

2. Keyword yang Muncul di Top Level Domain (TLD)

Menggunakan keyword di dalam nama domain Anda sebenarnya tidak memiliki pengaruh apapun untuk meningkatkan SEO Anda. Meskipun tetap menjadi sinyal relevansi, namun ini merupakan faktor yang bukan menjadi penentu ranking website. 

3. Periode Pendaftaran Domain

Berdasarkan paten dari Google, “Domain yang bagus (legit) seringkali diperjual-belikan setelah beberapa tahun penggunaan, sedangkan domain yang tidak bagus (doorway) jarang digunakan selama lebih dari satu tahun. Maka dari itu, tanggal kadaluarsa domain di masa mendatang bisa digunakan sebagai faktor dalam memprediksi seberapa “legit” suatu domain.

4. Keyword di dalam Subdomain

Para ahli Moz setuju bahwa keyword yang muncul di subdomain bisa meningkatkan ranking di website. 

5. Riwayat Domain

Suatu situs dengan kepemilikan yang tidak stabil atau beberapa kali mengalami penurunan yang bisa memberitahu Google untuk “mengatur ulang” riwayat domain akan menghapus link yang mengarah ke domain tersebut. Atau, dalam kasus tertentu, domain yang terkena penalti dapat meneruskan penalti tersebut kepada pemilik baru

6. Exact Match Domain (EMD)

Exact Match Domain atau EMD kemungkinan tidak memiliki manfaat SEO langsung atau hanya sedikit. Selain itu, jika EMD Anda merupakan situs berkualitas rendah, maka situs Anda akan rentan terhadap pembaruan EMD.

7. WhoIs yang Dipublikasikan vs Diprivasi

WhoIs yang diprivasi menjadi tanda “ada sesuatu yang disembunyikan.” Matt Cutt dari Google menjelaskan:

…Saat saya mengecek WhoIs mereka, semuanya memiliki ‘WhoIs Protection Service’. Itu bisa dibilang tidak biasa. …Mengaktifkan privasi WhoIs memang bukan hal yang buruk, namun begitu Anda menemukan beberapa faktor ini secara bersamaan, Anda pasti berasumsi bahwa ada tipe pemilik website yang memiliki satu situs atau lebih.

8. Pemilik WhoIs yang Terkena Penalti

Apabila Google menemukan seseorang tertentu sebagai pengirim spam, maka masuk akal jika mereka akan memeriksa situs lainnya yang dimiliki oleh orang tersebut.

9. Ektensi Country TLD

Memiliki Country Code Top Level Domain (seperti .id, .tv, .ca, dll) terkadang dapat membantu mendapatkan ranking untuk negara tertentu. Namun, hal ini dapat membatasi kesempatan situs Anda untuk mendapatkan ranking global.

Faktor Ranking: Page-Level (Level Halaman)

Setelah domain, halaman website juga menjadi faktor ranking Google yang penting kita berikan perhatian lebih. Pasalnya, website Anda akan mendapatkan peringkat jika ada halaman yang muncul dan memiliki otoritas baru di SERP. 

10. Keyword di dalam Title Tag

Meskipun tidak sepenting faktor ranking Google sebelumnya, namun Title Tag Anda merupakan hal yang penting dalam teknik SEO On Page.

Keyword di dalam Title Tag (Sumber Backlinko)

11. Menggunakan Keyword di Awal Title Tag

Menurut Moz, menggunakan keyword di awal Title Tag cenderung menghasilkan performa yang lebih baik, dibanding keyword yang ditempatkan di akhir Title Tag. 

12. Keyword di dalam Meta Deskripsi

Google sebenarnya tidak menggunakan Meta Deskripsi sebagai faktor ranking Google langsung. Namun, bagian ini tetap memiliki dampak yang besar bagi pengguna untuk memutuskan apakah mereka tertarik untuk mengunjungi halaman web Anda atau tidak. Sehingga banyak pakar SEO yang mempertimbangkannya sebagai salah satu faktor peringkat. 

13. Keyword yang Muncul di Heading 1

Heading 1 disebut juga “Title Tag Kedua.” Bersamaan dengan Title Tag Anda, Google menggunakan H1 Anda sebagai sinyal relevansi yang berdasarkan hasil penelitian:

14. Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF)

Cara yang unik untuk mengatakan, “Seberapa sering sebuah kata muncul di dalam dokumen?” Semakin sering sebuah kata muncul di dalam suatu halaman, maka itu bisa ditandai sebagai topik pembahasan. Google kemungkinan menggunakan versi TF-IDF yang lebih canggih.

15. Panjang Konten

Konten yang memiliki lebih banyak jumlah kata, maka besar kemungkinan memberikan penjelasan dan informasi yang lebih lengkap ketimbang konten dengan jumlah kata yang lebih sedikit.

Konten panjang tentu lebih disukai dalam algoritma Google. Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa hasil pencarian Google pada halaman pertama rata-rata memiliki jumlah panjang konten 1400 kata.

Penelitian Jumlah Kata (Sumber Backlinko)

16. Daftar Isi

Menggunakan daftar isi yang ditautkan dapat membantu Google memahami halaman konten Anda. Bahkan sekarang poin-poin yang ada di dalam daftar isi berpeluang muncul sebagai sitelink di SERP:

17. Latent Semantic Indexing Keyword (LSI) di dalam Konten

LSI keyword yang muncul di dalam konten dapat memudahkan Search Engine memahami arti dari kata-kata yang memiliki lebih dari satu makna (misalnya: Apple perusahaan gadget vs Apple buah). Ada atau tidaknya LSI mungkin akan berfungsi sebagai sinyal dari kualitas konten. 

18. LSI Keyword di dalam Judul dan Meta Deskripsi

Di dalam halaman konten, LSI keyword yang digunakan pada Meta Deskripsi kemungkinan bisa membantu Google untuk membedakan antara kata-kata tertentu dengan beberapa makna. Selain itu, elemen ini juga bisa berfungsi sebagai sinyal relevansi. 

19. Halaman yang Membahas Suatu Topik Secara Mendalam

Ada korelasi yang jelas antara kedalaman pembahasan topik dengan faktor ranking Google. Maka dari itu, halaman yang mencakup setiap sudut pandang kemungkinan besar lebih unggul dibanding halaman yang hanya membahas sebagian topik besar. 

Kedalaman Pembahasan Konten (Sumber Backlinko)

20. Page Loading Speed Berdasarkan HTML

Baik Google maupun Bing menggunakan PageSpeed sebagai salah satu faktor peringkat. Sekarang, Google menggunakan data pengguna Chrome untuk mengevaluasi kecepatan loading suatu website. 

Contoh Hasil PageSpeed Garuda Website

21. Menggunakan AMP

Meskipun bukan menjadi faktor ranking Google secara langsung, namun Accelerated Mobile Page atau AMP telah menjadi hal yang sangat umum jika Anda ingin situs Anda mendapatkan ranking pada pencarian Mobile. 

22. Search Intent

Apakah halaman konten Anda sudah sesuai dengan Search Intent (minat) yang dicari pengguna? Jika iya, maka ini bisa menjadi faktor ranking Google yang bagus untuk keyword tertentu.

23. Google Hummingbird

Perubahan algoritma ini telah membantu Google lebih ketat dengan penggunaan keyword. Thanks to Google Hummingbird, karena sekarang mesin pencari ini bisa lebih baik memahami topik dari suatu website. 

24. Konten Duplikat

Konten yang sama di dalam satu situ website (meskipun sudah diubah sedikit) dapat memberikan dampak yang buruk terhadap visibilitasnya di mesin pencari.

25. Rel=Canonical

Jika digunakan secara tepat, tag canonical dapat menghindari Google memberikan penalti untuk situs Anda terkait adanya konten duplikat.

26. Optimasi Gambar

Gambar dapat mengirim sinyal relevansi yang penting kepada mesin pencari melalui file nama dari elemen tersebut (ALT Text, Title, Deskripsi, dan Caption). Mengoptimasi gambar Anda untuk pencarian tertentu sangat penting untuk bisa diindeks oleh Google secara tepat.

27. Keterbaruan Konten

Pembaruan Google Caffeine memprioritaskan konten yang baru diterbitkan atau yang diperbarui, terutama untuk pencarian yang sensitif terhadap waktu (seperti konten berita terkini). Mengutip Garuda Website, Google Caffeine adalah sistem indexing website yang memungkinkan Google untuk bisa melakukan crawling dan menyimpan data lebih efisien. 

Pembaruan tersebut diklaim oleh Google tidak hanya bisa meningkatkan jumlah indexing, tetapi juga memberikan hasil penelusuran yang jauh lebih segar (hingga 50%). Untuk faktor ranking Google ini, mesin pencari tersebut akan menunjukkan tanggal pembaruan terakhir dari suatu halaman:

Contoh Hasil Pencarian yang Sensitif dengan Waktu

28. Pembaruan Konten yang Signifikan

Perubahan yang signifikan terhadap konten juga menjadi salah satu faktor “segar” yang disukai oleh Google. Menghapus seluruh bagian konten dan menambahkan ulang dengan penjelasan baru menjadi perubahan besar yang lebih bagus ketimbang hanya mengubah dan memperbaiki kesalahan penulisan yang sudah ada. 

29. RIwayat Pembaruan Halaman

Seberapa sering halaman di situs Anda diperbarui dari waktu ke waktu? Apakah setiap hari? Setiap minggu? Atau setiap 5 tahun sekali? Hmm… Frekuensi pembaruan juga berperan penting dalam faktor ranking Google. 

30. Keunggulan Keyword

Menggunakan keyword yang muncul dalam 100 kata pertama konten Anda dapat menjadi faktor peringkat Google yang bagus. Hal ini dibuktikan langsung oleh Ahrefs melalui hasil penelitiannya

31. Keyword di dalam H2 dan H3

Target keyword yang muncul sebagai Subjudul di H2 atau H3 dapat menjadi sinyal relevansi lainnya. Bahkan John Mueller dari Google berkata, “Tag Heading yang ada di HTML dapat membantu kita memahami struktur halaman.

32. Kualitas Outbound Link

Banyak pakar SEO yang berasumsi bahwa menautkan ke situs otoritas dapat mengirim sinyal “kepercayaan” untuk Google. Bahkan pernyataan ini didukung oleh penelitian terkini

33. Tema Outbound Link

Berdasarkan algoritma Hilltop, Google kemungkinan menggunakan konten dari halaman yang Anda tautkan sebagai sinyal relevansi. 

Sebagai contoh, jika Anda memiliki suatu halaman yang membahas tentang “mobil,” lalu menautkan ke halaman yang membahas tentang “film,” maka ini akan memberi informasi Google bahwa situs Anda membahas tentang film mobil, bukan automobile. 

34. Format Penulisan

Jika target audiens Anda adalah masyarakat Indonesia luas, maka perlu membuat konten dengan format penulisan yang sesuai standar PUEBI (walaupun gaya bahasa yang digunakan tidak formal). 

Sedangkan jika target audiens Anda adalah pengguna internasional, maka pastikan Anda menggunakan grammar dan spelling yang tepat karena ini merupakan sinyal kualitas, walaupun sebenarnya Cutts memberi penjelasan beberapa tahun yang lalu bahwa ini faktor ini tidak begitu penting. 

35. Konten Syndicated

Apakah konten yang ada di halaman Anda orisinil? Jika ternyata dibuat menggunakan AI seperti ChatGPT, atau diambil dan disalin dari halaman yang sudah terindeks, maka peringkatnya tidak akan bagus. Lebih buruknya lagi, halaman tersebut tidak akan diindeks oleh Google.

36. Pembaruan Mobile-Friendly

Sering disebut sebagai “Mobilegeddon,” pembaruan ini akan memberikan peringkat kepada halaman yang dioptimasi secara baik untuk perangkat seluler. 

37. Kompatibel untuk Perangkat Mobile

Situs website yang bisa digunakan dengan mudah oleh pengguna seluler dianggap memiliki keunggulan yang lebih baik dalam “Mobile-first Index” Google. 

38. Konten Tersembunyi untuk Perangkat Mobile

Konten tersembunyi untuk perangkat mobile besar kemungkinan tidak bisa terindeks (atau mungkin tidak diperhatikan oleh mesin pencari) dibandingkan konten yang bisa dilihat sepenuhnya. 

Namun, tim internal Google memberikan konfirmasi bahwa konten tersembunyi sebenarnya tidak masalah. Tetapi, ada penambahan penjelasan di dalam video tersebut, “…jika itu konten yang penting, maka seharusnya ditampilkan untuk seluruh perangkat.

39. Supplementary Content yang Bermanfaat

Berdasarkan Google Rater Guideline Document, konten tambahan (supplementary content) yang bermanfaat menjadi indikator dari kualitas halaman dan faktor ranking Google. Contohnya seperti konten konverter mata uang, kalkulator bunga pinjaman, dan resep masakan yang interaktif. 

40. Konten Tersembunyi di balik Tab

Apakah pengguna perlu mengklik tab untuk menampilkan sebagian konten di halaman Anda? Jika iya, Google memberikan konfirmasi bahwa konten ini mungkin “tidak akan diindeks.”

41. Jumlah Outbound Link

Meskipun DoFollow merupakan jenis backlink yang paling diincar oleh banyak pemilik website, namun justru terlalu banyak Outbound Link DoFollow dapat merusak PageRank situs Anda dan berbahaya untuk ranking website. Pasalnya, ini dinilai sebagai tindakan memanipulasi link oleh Google. Jadi, kehadiran link DoFollow dan NoFollow sama penting untuk situs Anda. 

42. Multimedia

Gambar, video, dan elemen multimedia lainnya dapat menjadi sinyal kualitas yang bagus untuk konten di halaman situs Anda. 

43 Jumlah Internal Link yang Merujuk ke Suatu Halaman

Jumlah internal link yang mengarah ke suatu halaman menjadi indikator yang penting, bahwa kedua halaman tersebut memiliki relevansi atau keterkaitan topik pembahasan yang bagus (semakin banyak internal link=semakin penting). 

44. Kualitas Internal Link

Internal link dari halaman yang memiliki otoritas tinggi memiliki dampak yang lebih besar dibanding halaman dengan PageRank yang rendah. 

45. Broken Link

Memiliki terlalu banyak Broken Link atau link rusak di dalam satu halaman dapat menjadi tanda bahwa situs tersebut mungkin diabaikan atau bahkan atau ditinggalkan oleh pemiliknya. Untuk itu, Google Rater Guidelines Document menggunakan faktor ranking Google ini untuk mempertimbangkan kualitas homepage dari suatu situs website.

46. Level Keterbacaan

Tidak diragukan lagi jika Google juga mempertimbangkan level keterbacaan dari suatu halaman website. Bahkan, Google pernah memberikan status level keterbacaan untuk halaman web:

Namun informasi tersebut justru malah menimbulkan perdebatan. Banyak orang yang mengatakan bahwa level keterbacaan dasar (basic reading level) akan membantu situs Anda mendapatkan ranking yang lebih baik, karena menarik minat banyak orang. 

47. Link Afiliasi

Link afiliasi sebenarnya tidak akan merusak peringkat website. Namun, jika Anda menargetkannya terlalu banyak, algoritma Google akan lebih mengutamakan sinyal kualitas untuk memastikan bahwa Anda bukan merupakan “situs afiliasi spam,” yang berarti Anda hanya menampilkan produk tanpa adanya tambahan informasi yang berguna untuk audiens. 

48. HTML Error

Banyaknya HTML error kode yang dimasukkan secara asal bisa menjadi tanda situs yang buruk. Meskipun ini cukup kontroversial, namun banyak pakar SEO yang menganggap bahwa halaman yang dibuat menggunakan kode yang terstruktur dapat menjadi sinyal kualitas untuk mesin pencari. 

49. Domain Authority

Domain Authority merupakan sebuah “perhitungan” yang digunakan oleh Moz untuk mengukur seberapa mampu suatu domain bersaing di SERP melawan kompetitornya. 

Akan tetapi, Google sebenarnya membantah bahwa DA adalah faktor peringkat. Namun, para pakar SEO percaya bahwa situs website yang memiliki otoritas domain tinggi akan mendapatkan ranking yang lebih baik dibanding situs dengan otoritas yang lebih rendah. 

Domain Authority (Sumber Backlinko)

50. Halaman PageRank

Meskipun tidak sepenuhnya sempurna, namun halaman yang memiliki otoritas tinggi cenderung mudah mengungguli halaman lainnya yang memiliki otoritas di bawahnya. 

51. Panjang URL

Penggunaan URL yang panjang bisa berbahaya untuk visibilitas halaman Anda di mesin pencari. Selain itu, beberapa hasil penelitian menemukan bahwa URL yang pendek cenderung memiliki keunggulan yang lebih baik dalam hasil pencarian Google.

Panjang URL (Sumber Ahrefs)

52. URL Path

Suatu halaman yang lebih dekat dengan homepage (contoh: https://namadomain.com/cara-menulis-artikel) kemungkinan bisa mendapatkan sedikit peningkatan otoritas dibanding halaman yang terkubur jauh (contoh: https://namadomain.com/category/tips/cara-menulis-artikel) dalam struktur website. 

53. Human Editor

Meskipun belum pernah dikonfirmasi, namun Google memiliki paten untuk sebuah sistem yang memungkinkan melakukan Human Editor yang dapat berdampak pada SERP. 

54. Kategori Halaman

Kategori halaman muncul sebagai sinyal relevansi untuk mesin pencari. Halaman yang termasuk dalam kategori terkait kemungkinan akan mendapatkan peningkatan relevansi yang lebih baik dibanding halaman yang diterbitkan dalam kategori yang tidak terkait. 

55. Keyword di dalam URL

Ini merupakan sinyal relevansi lainnya yang menjadi salah satu faktor ranking Google. Tim perwakilan dari Google baru-baru ini mengkonfirmasi ini merupakan “faktor peringkat yang sangat kecil.” Namun, tetap saja judulnya “faktor peringkat,” yang akan berdampak pada posisi halaman di SERP. 

56. URL String

Kategori yang ada di dalam URL tentu saja dibaca oleh Google, yang akan memberikan sinyal terkait apa yang dibahas pada halaman tersebut. 

Contoh URL String

57. Sumber dan Referensi

Mengutip sumber dan referensi, seperti dari jurnal akan menjadi suatu tanda bahwa Anda memiliki konten atau halaman yang berkualitas. 

Di dalam Google Quality Guidelines menjelaskan bahwa pemilik website harus memperhatikan sumber atau referensi saat ingin mengutip halaman tertentu, “Ini adalah topik yang memerlukan keahlian atau sumber yang kredibel…” Namun, Google justru membantah bahwa link external merupakan faktor peringkat website. 

58. Bullet atau Daftar Bernomor

Bulet poin atau daftar bernomor membantu membagi konten Anda lebih mudah dibaca oleh pembaca. Bahkan Google besar kemungkinan setuju dan lebih menyukai konten dengan bullet poin maupun penomoran. 

59. Halaman Prioritas di dalam Sitemap

Halaman prioritas yang ditambahkan ke dalam file Sitemap.xml dapat memberikan pengaruh terhadap faktor ranking Google yang lainnya.

60. Terlalu Banyak Outbound Link

Berikut adalah pernyataan yang diambil langsung dari Google Quality Rater, “Beberapa halaman yang memiliki terlalu banyak tautan, bisa mengaburkan halaman dan mengalihkan perhatian dari konten utama.

61. Faktor UX dari Keyword di Halaman Peringkat

Jika halaman mendapatkan peringkat untuk beberapa keyword, ini akan menjadi pertanda yang baik karena Google menganggapnya berkualitas. Selain itu, Google juga memberi pernyataan melalui laporan “How Search Works“:

Kami mencari situs yang dapat memberikan manfaat untuk pengguna di beberapa pencarian.

62. Usia Halaman

Meskipun Google lebih menyukai konten terbaru, namun halaman yang berumur lebih lama dan sering mendapatkan pembaruan biasanya lebih bagus ketimbang halaman baru. 

63. Tata Letak (Layout) yang User-Friendly

Masih mengutip Google Quality Guidelines Document, “Tata letak halaman yang diterapkan pada halaman berkualitas tinggi akan membuat konten utama langsung terlihat oleh pengguna.

64. Parked Domain

Pembaruan Google yang dilakukan pada Desember 2011 akan menurunkan visibilitas dari Parked Domain. 

65. Konten yang Berguna

Untuk Anda ketahui, Google sekarang membedakan antara konten “berkualitas” dengan konten yang “berguna.” Konten berkualitas merupakan konten yang dibuat dengan memenuhi standar dan bermanfaat untuk pembaca. Sedangkan konten berguna dapat mempengaruhi pengguna untuk melakukan tindakan tertentu yang menjadi tujuan dari bisnis atau website Anda. 

Faktor Ranking: Situs/Website

Setiap situs website pasti memiliki struktur untuk mempermudah pemilik website melakukan maintenance. Namun, yang akan menjadi pertimbangan peringkat di SERP adalah seberapa baik dan efektif struktur website yang digunakan. Berikut adalah beberapa faktor ranking Google yang berhubungan dengan situs atau website lebih dalam. 

66. Konten bermanfaat: Anda perlu menyajikan konten yang bermanfaat dan unik

67. Halaman “Kontak”: Pastikan informasi di halaman Kontak Anda sesuai dengan informasi yang tertera di dalam informasi WhoIs Anda.

68. Domain Trust/TrustRank: Banyak pakar SEO yang percaya bahwa TrustRank adalah faktor ranking Google yang sangat penting.

69. Struktur situs yang baik dapat membantu Googlebot melakukan crawling dan mengindeks halaman situs Anda dengan lebih cepat.

70. Pembaruan Situs: Banyak pakar SEO percaya bahwa pembaruan situs, terutama saat ada konten baru dapat memberikan faktor kesegaran untuk ranking website.

71. Sitemap: Memudahkan mesin pencari untuk meng-crawling dan mengindeks halaman. 

72. Waktu Aktif Situs: Semakin sering situs mengalami maintenance atau error dapat menurunkan peringkat di SERP.

73. Lokasi Server dapat mempengaruhi peringkat situs Anda di berbagai wilayah geografis.

74. Sertifikat SSL: Google telah mengkonfirmasi bahwa penggunaan HTTPS sebagai faktor ranking.

75. E-A-T kependekan dari Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness. Google akan memberikan rangking pada situs dengan level EAT terbaik.

76: Duplikat Meta Deskripsi dalam Satu Website dapat menurunkan visibilitas halaman Anda. 

77. Navigasi Breadcrumb: Struktur website yang memberikan petunjuk bagi pengunjung untuk mengetahui di mana mereka berada dalam suatu website. 

78. Optimasi Mobile: Google sekarang akan memberikan penalti kepada website yang tidak mobile-friendly

79. YouTube sekarang mendapatkan posisi yang spesial di dalam SERP. 

80. Kebergunaan Situs (Site Usability): Situs yang sulit dinavigasi akan menjadi faktor penurun ranking di hasil pencarian Google. 

81. Google Analytic dan Google Search Console: Google menganggap kedua alat ini sebagai mitos dari faktor ranking mereka meskipun berguna untuk menganalisis performa website.

82. Situs Review seperti Yelp memegang peran penting dalam algoritma Google. 

83. Core Web Vitals lebih dari sekedar faktor ranking Google. 

Faktor Ranking: Backlink

Banyak yang bilang, “semakin banyak backlink, maka semakin bagus untuk otoritas domain dan ranking website.” Benarkah begitu? Sayangnya, ada banyak hal yang perlu diketahui terkait backlink ini. 

Tidak sedikit pemilik website yang rela mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli backlink dari pihak ketiga. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan membeli backlink dari jasa profesional yang terpercaya.

Namun, pastikan jasa yang digunakan paham bagaimana caranya melakukan link building yang alami, sehingga Google menilainya sebagai backlink natural bukan spam. 

Tapi, apakah backlink sebenarnya merupakan faktor ranking Google?

84. Backlink dari Aged Domain: Link yang didapatkan dari situs Aged Domain dianggap lebih besar pengaruhnya dibanding domain baru. 

85. Jumlah Referring Domain (Domain Root) merupakan salah satu faktor ranking Google terpenting berdasarkan algoritma.

Referring Domain (Sumber Backlinko)

86. Jumlah Link dari IP Kelas C yang Berbeda: Ini dapat menjadi rekomendasi dari lebih banyak situs yang tertaut ke situs Anda yang akan berdampak baik pada ranking website.

87. Jumlah Linking Page meskipun dari domain yang sama dapat meningkatkan peringkat website.

88. Anchor Text Backlink: Elemen ini memberikan gambaran kepada pengguna terkait topik pembahasan dari halaman yang ditargetkan. 

89. ALT Text (untuk Link Gambar): Merupakan Anchor Text untuk gambar.

90. Backlink dari Domain .edu atau .go.id bukan merupakan faktor ranking Google. 

91. Otoritas Halaman PageRank masih menjadi faktor ranking Google yang penting. 

92. Otoritas Domain yang memberikan link memegang peran penting yang akan memberikan otoritasnya untuk halaman yang ditautkan.

93. Link dari Kompetitor: Link dari halaman yang mendapatkan ranking di SERP yang sama dinilai lebih kuat dibanding link dari situs yang bukan kompetitor. 

94. Link dari Website yang Diharapkan: Meskipun baru spekulasi, namun Google belum percaya website Anda sampai bisa mendapatkan backlink dari situs otoritas tinggi.

95. Link dari Situs Berbahaya: Backlink yang didapatkan dari situs berbahaya atau disebut juga “bad neighborhoods” akan membahayakan situs Anda.

96. Guest Post: Meskipun link dari Guest Post tetap bernilai, namun pengaruhnya tidak sekuat dengan link editorial yang sebenarnya. 

97. Link dari Iklan: Link yang didapat dari iklan harus menggunakan tag Nofollow atau Sponsor. Namun keduanya masih tetap bisa diidentifikasi oleh Google. 

98. Otoritas Homepage: Link yang mengarah ke halaman homepage dianggap lebih penting. 

99. Link Nofollow: Meskipun Google secara resmi mengkonfirmasi bahwa mereka tidak akan menelusuri Link Nofollow, namun jika suatu situs sama sekali tidak memiliki jenis link ini justru mengindikasikan tindakan manipulasi link. 

100. Sumber Link yang Berbeda: Mendapatkan backlink dari banyak sumber menjadi sinyal yang bagus karena Google menganggapnya sebagai link natural. 

101. Tag “Sponsored” dan “UG”: Dua jenis link yang mendapatkan perlakukan berbeda dibanding Dofollow dan Nofollow. 

102. Backlink Kontekstual: Link yang disematkan ke dalam konten halaman dianggap lebih bagus ketinbang link dari halaman yang kosong.

Contoh Backlink Kontekstual

103. Redirect 301: Backlink yang didapatkan dari halaman redirect 301 dapat menurunkan PageRank Anda.

104. Anchor Text Link Internal: Internal Link dan penggunaan Anchor Text merupakan sinyal relevansi yang akan dibaca oleh Google, namun pengaruhnya tidak begitu besar seperti mendapatkan link dari website lain. 

105. Link di dalam Title (judul) bisa digunakan namun memiliki sinyal relevansi yang lemah.

106. Referring Domain dari Country TLD: Mendapatkan backlink dari TLD (.id, .ca, .uk, dll) dapat membantu situs Anda mendapatkan ranking di negara tersebut.

107. Lokasi Link di dalam Konten: Link yang ditempatkan pada awal konten memiliki pengaruh yang lebih besar ketimbang yang ditempatkan di akhir konten. 

108. Lokasi Link di dalam Halaman: Di mana link akan tampil pada suatu halaman sangat penting. 

109. Relevansi Domain yang Terhubung: Backlink dari situs yang relevan dengan niche yang sama dengan website Anda sangat berpengaruh.

110. Relevansi Halaman: Backlink yang masuk ke situs Anda dari halaman yang relevan juga merupakan faktor ranking Google.

111. Keyword di dalam Judul: Google memberikan perhatian khusus dari halaman yang memuat keyword pada judul halaman. 

112. Link Velocity yang Positif: Situs dengan link velocity yang positif biasanya akan mendapatkan hasil yang bagus di SERP.

113. Link Velocity Negatif: Sebaliknya, link velocity negatif dapat secara signifikan menurunkan peringkat dan popularitas website. 

114. Link dari Halaman “Hub” (Utama): Algoritma Hilltop memberikan pernyataan bahwa link yang didapat dari sumber utama (atau hub) pada topik tertentu akan diberi perlakuan istimewa. 

115. Link dari Situs Otoritas: Backlink yang bersumber dari situs otoritas akan memberikan pengaruh atau disebut “link juice” untuk halaman yang ditautkan. 

116. Link dari Wikipedia: Meskipun link yang diberikan berjenis Nofollow, namun banyak pakar SEO percaya bahwa mendapatkan link dari Wikipedia dapat meningkatkan kepercayaan dan otoritas suatu situs di mata mesin pencari.

117. Co-Occurrences: Kata-kata yang muncul di sekitar backlink Anda dapat membantu Google memahami terkait halaman tersebut. 

118. Usia Backlink: Berdasarkan paten Google, link yang berumur sudah lama memiliki pengaruh ranking yang lebih tinggi dibanding backlink baru.

119. Link dari Real Site vs “Blog”: Karena semakin menjamurnya blog di internet, Google lebih mempertimbangkan link yang didapat dari Real Site sebagai tautan yang lebih bagus. 

120. Link Natural: Situs yang memiliki link natural bisa lebih baik mendapatkan ranking ketimbang situs yang melakukan strategi Black Hat SEO untuk mendapatkan backlink yang tidak natural. 

121. Link Timbal Balik: Jika Anda melakukan “saling tukar link” dengan suatu website lainnya secara berlebihan, ini dinilai sebagai tindakan manipulasi link. 

122. Link dari User Generated Content: Google bisa membedakan konten dari pemilik situs yang asli vs UGC. Contohnya, Google paham mana link yang bersumber dari blog asli WordPress, dan mana link yang bersumber dari namadomain.wordpress.com.

123. Link dari 301: Banyak yang bilang link dari redirect 301 kehilangan sedikit pengaruh dibanding direct link. Namun, Matt Cutts memberikan konfirmasi bahwa redirect 301 mirip dengan direct link.

124. Penggunaan Schema.org: Halaman yang mendukung microformat dipercaya memiliki peringkat yang lebih tinggi dibanding halaman yang tidak mendukungnya. 

125. TrustRank dari Situs yang Tertaut: Kepercayaan situs yang terhubung dengan situs Anda dapat menentukan seberapa banyak TrustRank yang diberikan kepada Anda. 

126. Jumlah Outbound Link dalam Halaman: Bisa dibilang, PageRank itu terbatas. Sebuah link yang datang dari halaman dengan ratusan link external di dalamnya, maka akan memberikan PageRank yang lebih rendah ketimbang halaman dengan beberapa link external saja. 

127. Link dari Forum Online: Karena level spam yang ada di internet semakin meningkat, Google akhirnya tidak lagi menjadikan link dari forum sebagai faktor ranking website.

128. Jumlah Kata dari Konten yang Memberi Link: Suatu backlink yang didapatkan dari halaman konten dengan panjang 1000 kata dinilai lebih bermanfaat ketimbang link dari konten sepanjang 200 kata saja. 

129. Kualitas Konten yang Memberikan Link: Backlink yang datang dari halaman konten yang ditulis secara asal tanpa memperhatikan manfaat untuk pengguna, tentu backlink tersebut juga dianggap tidak berkualitas. 

130. Link Sitewide: Matt Cutts memberikan konfirmasi bahwa link Sitewide (banyak link dari satu domain) sebagai satu tautan saja. 

Faktor Ranking: Interaksi Pengguna

Google selalu berupaya dalam memberikan hasil pencarian yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu, Anda perlu memprioritaskan interaksi pengguna dengan situs Anda yang menjadi faktor ranking Google. 

131. RankBrain: RankBrain adalah algoritma AI Google. Banyak yang percaya bahwa algoritma ini akan mengukur bagaimana pengguna berinteraksi dengan hasil pencarian (dan memberi ranking yang sesuai). 

132. CTR Organik untuk Suatu Keyword: Menurut Google, halaman yang mendapatkan lebih banyak klik dalam CTR mungkin mendapat peningkatan ranking di SERP untuk keyword tertentu. 

133. CTR Organik untuk Semua Keyword: Suatu situs yang memiliki CTR organik untuk semua keyword yang sudah mendapatkan ranking menjadi sinyal interaksi pengguna yang lebih natural. 

134. Bounce Rate: Tidak semua orang di bidang SEO setuju bahwa Bounce Rate penting, namun ini sebenarnya cara Google untuk menjadikan penggunanya sebagai “penguji kualitas” hasil penelusuran mereka. 

135. Trafik Langsung (Direct Traffic): Telah dikonfirmasi bahwa Google menggunakan data dari pengguna Chrome yang melakukan kunjungan langsung ke suatu website (tanpa melalui mesin pencari). 

136. Trafik Berulang: Situs yang mendapatkan trafik berulang dari pengunjung (datang kembali ke situs mereka) dapat meningkatkan rangking di hasil pencarian. 

137. Pogo-sticking: Kasus di mana pengguna mengklik hasil pencarian lainnya untuk menemukan jawaban yang paling sesuai dengan pertanyaan mereka. 

138. Situs yang Diblokir: Meskipun Google sebenarnya sudah tidak menggunakan fitur ini di Chrome, namun algoritma Panda masih menggunakannya sebagai sinyal kualitas.

139. Bookmark Chrome: Google akan memberikan peringkat lebih tinggi untuk situs yang sering ditandai dalam bookmark oleh pengguna.

140. Jumlah Komen: Halaman yang memiliki banyak komen menjadi sinyal dari interaksi dengan pengguna yang lebih berkualitas dan ini menjadi salah satu faktor ranking Google. 

141. Waktu yang Dihabiskan: Google sangat memperhatikan seberapa lama pengunjung menghabiskan waktu di halaman Anda yang datang dari hasil pencarian. 

Faktor Ranking: Aturan Spesial Algoritma Google

Bagaimanapun, semua pemilik website wajib memenuhi syarat dan kebijakan Google berdasarkan algoritmanya. Pasalnya, ini yang sangat penting untuk meningkatkan visibilitas dan ranking website yang lebih baik. 

142. Pencarian Informasi Terbaru: Google lebih mengangkat halaman yang membahas informasi terbaru untuk pencarian tertentu.

143. Pencarian Informasi yang Beragam: Google akan menambahkan variasi ke SERP untuk keyword yang ambigu. 

144. Riwayat Browsing Pengguna: Mungkin Anda pernah menyadari bahwa website yang sering Anda kunjungi akan mendapatkan ranking yang lebih tinggi di SERP. 

145. Riwayat Pencarian Pengguna dapat mempengaruhi hasil pencarian di SERP.

146. Fitur Snippet: Berdasarkan penelitian SEMrush, Google memilih fitur snippet dari konten berdasarkan panjang konten, format, otoritas halaman, dan penggunaan HTTPS. 

147. Geo Targeting: Google memberikan preferensi untuk situs dengan server lokal IP dan ekstensi nama domain khusus negara tertentu.

148. SafeSearch: Konten-konten yang mengandung kata-kata tidak pantas, dewasa, dan yang mengandung SARA mungkin tidak akan muncul di hasil pencarian pengguna yang mengaktifkan SafeSearch.

149. Keyword “YMYL“: Google memiliki standar kualitas konten yang lebih tinggi untuk keyword “Your Money or Your Life” (YMYL). 

150. DMCA Complaint: Google akan melakukan penurunan ranking untuk halaman yang melanggar hak cipta dan mendapatkan permintaan penghapusan oleh pemilik hak cipta yang asli. Ini merupakan tindakan yang legal. 

151. Variasi Domain: Seperti yang disebut dalam Pembaruan Bigfoot, yang akan menambahkan lebih banyak domain yang berbeda di setiap halaman hasil pencarian. Jadi, pengguna tidak akan menemukan hasil pencarian dari 1 domain saja. 

152. Pencarian Transaksional: Terkadang, Google menampilkan hasil pencarian berbeda untuk keyword yang berhubungan dengan pembelian atau transaksi lainnya seperti pencarian jadwal penerbangan.

153. Pencarian Lokal: Untuk pencarian lokal, Google lebih sering menempatkan hasil lokal di atas SERP organik.

154. Top Stories: Beberapa keyword mungkin akan muncul sebagai Top Stories. 

155. Preferensi Brand Populer: Setelah adanya Pembaruan Vince, Google mulai memberikan dorongan yang lebih besar kepada brand-brand populer untuk keyword tertentu (contoh: artikel dari IDN Times).

156. Hasil Pencarian Toko Online: Terkadang, Google juga menampilkan hasil pencarian toko online di SERP organik.

157. Hasil Pencarian Gambar: Google juga cukup sering mengutamakan hasil pencarian gambar di posisi paling atas SERP, terutama untuk keyword yang berhubungan dengan produk dan benda.

158. Hasil Pencarian Easter Egg: Google memiliki banyak sekali hasil pencarian Easter Egg. Misalnya Anda mencari keyword permainan “Atari Breakout” di pencarian gambar. Justru Google menampilkan hasil permainan yang bisa dimainkan di paling atas.

159. Hasil Pencarian Satu Brand: Keyword yang berkaitan dengan satu domain atau brand akan menampilkan beberapa hasil dari situs yang sama.  

160. Pembaruan Payday Loan: Ini adalah algoritma spesial yang dirancang untuk menghilangkan “pencarian yang sangat spam.”

Faktor Ranking: Sinyal Brand

Terdapat beberapa faktor ranking Google yang berkaitan dengan sinyal brand. Berikut adalah poin penting yang perlu dipahami untuk meningkatkan reputasi dan posisi brand Anda di hasil pencarian Google.

161. Anchor Text Nama Brand mungkin terlihat sederhana, namun sebenarnya ini merupakan sinyal brand yang sangat kuat.

162. Pencarian Brand: Banyak orang yang melakukan pencarian brand tertentu. Jika mereka mencari nama brand Anda di Google, ini dapat menjadi sinyal bahwa situs Anda merupakan brand yang asli. 

163. Pencarian Brand + Keyword: Jika pengguna melakukan pencarian dengan memasukkan nama brand Anda + keyword (contoh: Garuda Website Backlink), maka Google akan mendorong halaman dari situs Anda di posisi paling atas.

164. Situs yang memiliki halaman Facebook dan jumlah likes yang banyak akan muncul di SERP sebagai sinyal brand yang kuat.

165. Situs yang memiliki akun Twitter dengan jumlah follower yang banyak dapat menjadi sinyal popularitas dari brand yang dimiliki.

166. Halaman Resmi LinkedIn: Bisnis atau perusahaan resmi pasti memiliki halaman LinkedIn dan ini merupakan faktor ranking Google yang akan ditampilkan di SERP saat pengguna melakukan pencarian brand. 

167. Halaman Profile Brand Terverifikasi: Berdasarkan konfirmasi dari Eric Schmidt (CEO Google), halaman profile brand yang sudah diverifikasi mendapatkan peringkat lebih tinggi dibanding yang tidak. 

168. Akun Media Sosial Terpercaya: Akun media sosial dengan 10,000 angka pengikut namun hanya memiliki 2 konten saja akan kalah posisinya dengan akun media sosial 10,000 pengikut dengan konten yang lebih banyak dan sering melakukan interaksi dengan pengguna (menjadi tanda bahwa itu akun asli). 

169. Nama Brand di Top Stories: Brand yang sudah sangat popiler pasti selalu muncul di Top Stories. Bahkan mereka juga memiliki halaman berita tersendiri yang sering muncul di halaman pertama. 

170. Unlinked Brand Mention: Brand yang disebut tanpa mendapatkan link akan dianggap sebagai sinyal brand oleh Google.

171. Lokasi Bisnis: Bisnis yang dikembangkan secara sungguh-sungguh pasti memiliki lokasi fisik. Google akan mencari data lokasi tersebut untuk menentukan apakah suatu situs merupakan brand besar atau tidak.

Faktor Ranking: Halaman Spam On Page

Hati-hati dalam mengoptimasi On Page Anda. Karena jika salah, justru website Anda akan dianggap sebagai spam yang akan diacuhkan oleh Google. Untuk itu, pahami beberapa faktor ranking Google di bawah ini yang berhubungan dengan SEO On Page. 

172. Penalti dari Google Panda: Situs dengan konten berkualitas rendah (atau content farm) akan lebih sedikit ditampilkan oleh Google karena mendapatkan penalti dari algoritma Panda

173. Link yang mengarah ke situs berbahaya atau situs Payday Loan akan berdampak buruk untuk visibilitas situs Anda. 

174. Cloaking/Redirect: Melakukan redirect secara diam-diam (contoh: halaman yang diklik oleh pengguna ternyata mengarahkan mereka ke halaman lainnya yang tidak relevan) akan mendapatkan penalti yang berarti dari Google. 

175. Popup atau Iklan yang Mengganggu: Secara resmi, Google akan menganggap sebuah situs berkualitas rendah jika memunculkan popup atau iklan yang terlalu mengganggu penjelajahan pengguna di situsnya. 

176. Popup Interstisial: Google akan memberikan penalti untuk situs yang menampilkan popup full page atau interstisial bagi pengguna mobile. 

Contoh Popup Interstitial (Sumber Popupsmart)

177. Situs yang Dioptimasi Berlebihan: Yap, Google akan memberikan penalti untuk situs-situs yang melakukan optimasi berlebihan. Hal ini mencakup: keyword stuffing dan tag header stuffing.

178. Konten Tidak Bermanfaat: Paten Google menjelaskan bahwa mereka bisa menemukan konten yang tidak bermanfaat (gibberish content), seperti konten yang dibuat oleh AI dan menghilangkannya dari hasil pencarian. 

179. Halaman Doorway: Google menginginkan halaman yang Anda tampilkan ke Search Engine menjadi halaman yang akan dilihat oleh pengguna. Namun jika halaman tersebut justru mengarahkan pengguna ke halaman lain otomatis akan mengalami penurunan ranking dan visibilitas di mesin pencari. 

180. Iklan di “Above the Fold”: Algoritma Page Layout akan menghukum situs yang menempatkan iklan di bagian Above the Fold yang terlalu berlebihan. 

181. Menyembunyikan Link Afiliasi: Melakukan hal yang berlebihan saat mencoba menyembunyikan link afiliasi Anda (terutama dengan metode cloaking) bisa mengakibatkan penalti. 

182. Fred: Sebuah nama yang diberikan untuk serangkaian pembaruan Google dari tahun 2017, ini akan menargetkan situs dengan konten berkualitas rendah yang tujuannya bukan untuk membantu pengguna. 

183. Situs Afiliasi: Bukan rahasia umum lagi kalau Google tidak begitu suka dengan semua hal tentang “afiliasi.” Banyak orang yang berasumsi bahwa situs-situs yang bisa menghasilkan uang dengan cara afiliasi mendapatkan perhatian ekstra dari Google karena besar kemungkinan akan melanggar kebijakan mereka.

184. Konten Auto Generated: Sebenarnya cukup masuk akal jika Google sangat membenci konten auto generate. Pasalnya, bentuk konten seperti ini tidak memberikan manfaat apapun untuk pengguna. 

185. Peningkatan PageRank yang Berlebihan: Melakukan upaya terlalu berlebihan untuk mendapatkan PageRank (dengan mendapatkan banyak sekali backlink NoFollow) dinilai sebagai tindakan manipulasi peringkat oleh Google. 

186. IP Address yang Ditandai Sebagai Spam: Apabila Alamat IP Anda sudah ditandai sebagai spam, maka ini akan berdampak pada semua situs yang ada di server tersebut.

187. Meta Deskripsi yang Terlalu Spam: Keyword stuffing juga sering dilakukan pada bagian meta deskripsi. Anda perlu hati-hati karena jika Google mendeteksi situs Anda menggunakan suatu keyword berlebihan maka akan dianggap sebagai spam dan akan diberikan hukuman.

Faktor Ranking: Halaman Spam Off Page

Jika tadi sudah membahas terkait apa saja tindakan spam yang dilakukan dalam teknik SEO On Page, sekarang mari kita bahas juga beberapa faktor ranking Google yang berkaitan dengan teknik SEO Off Page. 

188. Situs yang Dihack: Jika situs Anda terkena hack oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maka ini akan menjadi masalah utama dari penurunan ranking website Anda di SERP. 

189. Link Tidak Natural yang Masuk Tiba-tiba: JIka situs Anda mendapatkan banyak backlink masuk tiba-tiba yang tidak natural, maka Google akan menganggapnya sebagai sinyal spam.

190. Penalti Algoritma Penguin: Situs yang sudah mendapatkan penalti dari algoritma Penguin Google akan mendapatkan penurunan visibilitas, bahkan sulit index. 

191. Backlink dari Situs Berkualitas Rendah: Mendapatkan link masuk dari sumber-sumber yang biasa digunakan dalam praktik Black Hat SEO akan sangat berpengaruh terhadap visibilitas dan ranking situs Anda di hasil pencarian. 

192. Situs dari Website yang Tidak Relevan: Meskipun mendapatkan backlink dari situs berkualitas tapi tidak relevan dengan niche atau topik website Anda, ini akan memperbesar peluang mendapatkan penalti manual. 

193. Pemberitahuan Link Tidak Natural: Google telah mengirimkan ribuan pemberitahuan melalui Google Search Console jika mereka mendeteksi adanya link yang tidak wajar dari situs tertentu. 

194. Direktori Link yang Berkualitas Rendah: Berdasarkan Google, backlink dari direktori yang rendah dapat berakibat penalti.

195. Link dari Widget: Google tidak menyukai link yang dibuat secara otomatis saat pengguna menggunakan “widget” di situs mereka.

196. Link dari IP Kelas C yang Sama: Mendapatkan link yang tidak natural dari situs dengan server IP yang sama dapat membantu Google menilai bahwa link tersebut berasal dari blog.

197. Anchor Text Berbahaya: Memiliki Anchor Text “Toxic” yang mengarah ke situs Anda menandakan situs spam atau situs yang diretas sehingga merusak faktor ranking Google yang lainnya.

198. Lonjakan Jumlah Link Tidak Natural: Berdasarkan paten Google tahun 2013 menjelaskan bahwa mereka bisa mengidentifikasi lonjakan backlink yang tidak natural dari suatu website yang akan mendapatkan penurunan ranking.

199. Link dari Artikel atau Press Release: Artikel dan Press Release sudah sangat sering disalahgunakan sampai Google menganggap link dari kedua konten ini sebagai ‘link scheme’ atau tindakan manipulasi link.

200. Tindakan Manual: Sebenarnya ada banyak jenis tindakan manual yang berbahaya untuk performa situs, namun kebanyakan yang berhubungan dengan strategi SEO Black Hat. 

201. Penjualan Link: Jika terdeteksi oleh Google bahwa sebuah situs melakukan penjualan link dapat berbahaya untuk visibilitas situs Anda.

202. Google Sandbox: Situs baru yang tiba-tiba mendapatkan lonjakan jumlah backlink akan masuk ke dalam kategori Google Sandbox, sehingga akan dibatasi visibilitasnya di mesin pencari. 

203. Google Dance: Dari pernyataan di dalam paten Google, situs yang terdeteksi memanipulasi algoritma akan mendapatkan hukuman penurunan ranking di hasil pencarian.

204. Disavow: Anda bisa menggunakan Google Disavow untuk menghapus penalti dari Google dengan cara melepaskan backlink-backlink spam yang masuk ke situs Anda.

205. Permintaan Peninjauan Ulang: Jika Anda berhasil mengirimkan permintaan peninjauan ulang kepada Google, maka ini akan menghapus penalti yang diberikan kepada situs Anda.

206. Skema Tautan Sementara: Google telah mendeteksi siapa saja yang membuat dan menghapus link spam. Ini disebut sebagai Temporary Link Scheme atau skema tautan sementara. 

Kesimpulan

Dari 200+ faktor ranking Google di atas, kita bisa paham bahwa kita tidak bisa “mencurangi” hasil pencarian dari mesin pencari ini. Pasalnya, ada begitu banyak algoritma yang digunakan untuk mengukur dan mempertimbangkan performa suatu situs.

Yang terpenting sekarang, hindari penggunaan strategi Black Hat SEO untuk alasan apapun. Patuhi kebijakan Google untuk menghindari penalti yang diberikan kepada situs yang terdeteksi melakukan kecurangan.